SURABAYA – Pasca aksi
korporasi yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) I Regional 4 kian mematangkan program kerja untuk pencapaian kinerja di
tahun 2024 secara optimal. Pada komoditas tebu, program yang dijalankan adalah
produktivitas 8 Ton gula/Ha (P8T), dimana fokus Regional 4 nantinya pada
pencapaian produktivitas tebu menjadi 100 Ton/Ha. P8T ini akan dijalankan oleh
Regional 4 pada lahan tebu seluas 12.150 Ha atau 89,7% dari total luasan lahan
tebu P8T yang dikelola PTPN I Regional 4 dan Regional 5.
“Regional 4 akan berperan aktif dalam upaya mewujudkan
Swasembada Gula Nasional, salah satunya melalui program P8T,” terang Subagiyo,
Region Head PTPN I Regional 4.
Berdasarkan proyeksi perhitungan, program P8T yang
dijalankan ini akan menghasilkan produksi tebu sejumlah 1.039.166 Ton tebu.
Beberapa strategi dilakukan untuk mensukseskan pencapaian 100 Ton/Ha, yaitu
penambahan pupuk pada 5.013 Ha lahan tebu, perbaikan drainase, hingga kualitas
pengairan yang ditingkatkan.
Selain pada tanam tebu, Regional 4 juga berfokus pada
strategi pencapaian produksi dengan pengawalan tebang, dimana tebu akan ditebang dengan tingkat
kemasakan yang optimal, yaitu pada umur 11-12 bulan.
“Kami optimis bahwa nantinya dengan perbaikan pengelolaan tebu di tahun 2024 ini, angka-angka produksi yang kami targetkan bisa tercapai. Sejumlah 1,04 Juta Ton tebu yang diproyeksikan ini akan digilingkan pada pabrik gula di bawah Holding Perkebunan Nusantara, dimana akan mendukung program P8T yang dijalankan,” tegas Subagiyo.